
PuskesmasOebobo Kupang
Kelurahan Oebobo
Kecamatan Oebobo-Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur
Hari Diabetes Nasional yang diperingati setiap 18 April ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatannya agar terhindar dari penyakit diabetes. Diabetes menempati urutan ketiga penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia sejak tahun 2014. Selain itu, International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa Indonesia berada di posisi ketujuh dari 10 negara dengan jumlah pasien penderita diabetes tertinggi di tahun 2020. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengenal diabetes dan mencegah terjadinya diabetes.
Diabetes adalah penyakit kronis terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang telah dihasilkan. Insulin merupakan hormon dalam tubuh yang berperan dalam mengatur gula darah (glukosa).
Diabetes dibedakan menjadi 2 jenis secara umum yaitu, diabetes tipe 1 dan tipe 2. Kedua tipe inilah yang dikenal masyarakat sebagai diabetes melitus (DM). Adapula jenis diabetes lainnya, yaitu diabetes insipidus, diabetes gestasional, dan kondisi prediabetes. Berikut penjelasan masing-masing tipe diabetes.
Tanda dan Gejala Diabetes
Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari. Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh Anda mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.
Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.
Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes, seperti juga kondisi kulit lainnya, misalnya kulit jadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.
Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi jamur lainnya. Jamur dan bakteri tumbuh subur di lingkungan yang kaya akan gula.
Kandungan glukosa yang tinggi dalam urin membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal.
Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya, mereka kerap merasa tak enak badan. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung.
Penglihatan kabur atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes.
Pada diabetes, gula darah yang tinggi bertindak bagaikan racun. Diabetes sering disebut ‘Silent Killer’ jika gejalanya terabaikan dan ditemukan sudah terjadi komplikasi. Jika Anda memiliki gejala ini, segera tes gula darah atau berkonsultasi ke petugas kesehatan.
Pencegahan Diabetes Melitus
Pencegahan penyakit diabetes melitus tipe 2 terutama ditujukan kepada orang-orang yang memiliki risiko untuk menderita DM tipe 2. Tujuannya adalah untuk memperlambat timbulnya DM tipe 2, menjaga fungsi sel penghasil insulin di pankreas, dan mencegah atau memperlambat munculnya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.
Faktor risiko DM tipe 2 dibedakan menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan faktor yang tidak dapat dimodifikasi. Usaha pencegahan dilakukan dengan mengurangi risiko yang dapat dimodifikasi.
Pencegahan DM tipe 2 pada orang-orang yang berisiko pada prinsipnya adalah dengan mengubah gaya hidup yang meliputi :
Aktivitas fisik harus ditingkatkan dengan berolah raga rutin, minimal 150 menit perminggu, dibagi 3-4 kali seminggu. Olahraga dapat memperbaiki resistensi insulin yang terjadi pada pasien prediabetes, meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), dan membantu mencapai berat badan ideal. Selain olah raga, dianjurkan juga lebih aktif saat beraktivitas sehari-hari, misalnya dengan memilih menggunakan tangga dari pada elevator, berjalan kaki ke pasar daripada menggunakan mobil, dll.
Menurut penelitian, penurunan berat badan 5-10% dapat mencegah atau memperlambat munculnya DM tipe 2.
Dianjurkan pula melakukan pola makan yang sehat, yakni terdiri dari karbohidrat kompleks, mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat larut. Asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal.
Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan sekaligus meningkatkan asupan makanan tertentu. Berikut daftarnya :
Merokok, walaupun tidak secara langsung menimbulkan intoleransi glukosa, dapat memperberat komplikasi kardiovaskular dari intoleransi glukosa dan DM tipe 2. Oleh karena itu, pasien juga dianjurkan berhenti merokok.
Apa itu COVID-19?
Coronavirus Desease 19 (Covid-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCov) atau yang kini dinamakan SARS-Cov-2. Virus ini merupakana virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Bagaimana gejala covid-19?
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 adalah gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk sesak napas hingga pada kasus yang berat menyebabkan pneumoni, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal dan bahkan kematian. Masa hidup virus 2-14 hari.
Bagaimana penularan covid-19?
Melalui droplet/butiran ludah, kontak langsung ataupun udara (jika dilakukan tindakan medis tertentu seperti bersihkan karang gigi dan uap untuk keluarkan lender (nebulizer).
Bagaimana cara virus masuk ke dalam tubuh orang sehat?
Virus corona masuk melalui mulut, hidung dan mata sehingga kita harus menutup area tersebut ,menggunakan masker, kacamata atau penutup wajah.
Siapa saja yang berisiko terhadap covid-19?
Siapa saja bias tertular dan menularkan virus corona baik laki-laki atau perempuan, orang dewasa, anak-anak hingga lanxia. Namun, ada kelompok yang lebih rentan (resiko tinggi) terkena virus corona yaitu: penderita diabetes, kanker, HIV, wanita hamil dan gangguna pernapasan lainnya (contohnya: asma).
Bagaimana cara mencegah covid-19?


Untuk mudahnya, lawan covid-19 dengan ANTIBODY :

Jika ada yang merasakan gejala umum Covid-19 seperti demam, batuk, sesak napas, segera ke puskesmas untuk memeriksanakan diri.
Jika ada masyarakat yang merasa pernah kontak dengan pasien positif maka harus segera melapor ke pihak petugas kesehatan, wajib isolasi mandiri di rumah jika tidak ada gejala dan ikuti petunjuka dari petugas kesehatan untuk tindakan pemeriksaan rapid ataupun swab.
Jika ada keluarga, tetangga atau kenalan di lingkungan kita yang terkena covid-19 makan jangan panik, jangan stress, jangan dikucilkan/didiskriminasi, tetap memberi dukungan dan semangat.
Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Mari bersama-sama cegah dan lawan Corona Virus…Masyarakat sehat, Kota Kupang sehat.
Tim Promkes UPTD Puskesmas Oebobo : Afiani S. Kinle’e, SKM & Fransisco Darjan, SKM