Hujan yang turun tak menentu diselingi panas membuat udara menjadi tidak stabil. Tanpa disadari hal ini memicu munculnya ancaman yaitu nyamuk.          

Memang benar populasi nyamuk terasa lebih banyak dan lebih beringas di musim kemarau. Tapi tahukah Anda kalau nyamuk sebenarnya lebih getol bertelur di musim hujan. Ini karena tempat berkembang biak dan pertumbuhan larva nyamuk, yaitu genangan air, lebih banyak tersedia di musim hujan. Bahayanya, pada musim hujan seperti ini ada satu jenis nyamuk penyebar wabah penyakit yang jumlah perkembangbiakannya semakin bertambah yaitu Aedes aegypti. Gigitan jenis nyamuk ini merupakan media penularan virus dengue yang menjadi penyebab demam berdarah dengue atau yang sering disingkat DBD.

Sebenarnya, Apa itu DBD? Bagaimana cara penularannya? Dan Bagaimana cara mencegahnya? Mari kita simak ulasan berikut.

Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.

Penyakit yang disebabkan oleh Virus dengue memiliki tanda sebagai berikut :

1. Demam tinggi mendesak, tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama 2-7 hari
2. Terdapat tanda bercak bintik merah pada kulit.
3. Terjadi muntahan darah dan berak darah.
4. Penderita syok dan pendarahan.

Penularan Virus Dengue

Penularan DBD umumnya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti meskipun dapat ditularkan oleh Aedes albopictus yang biasa hidup di kebun-kebun. Nyamuk penular DBD ini terdapat hamier di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.

Akibat Penularan Virus Dengue

1. Orang yang terinfeksi dengue, maka dalam tubuhnya akan terbentuk zat anti (antibodi) yang spesifik sesuai dengan tipe virus dengue yang masuk.
2. Orang yang terinfeksi virus dengue untuk pertama kalinya umumnya hanya menderita demam dengue atau demam yang ringan dengan gejala dan tanda yang umum atau tidak memperlihatkan tanda sakit sama sekali. Penderitanya biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5 hari pengobatan.

Tanda dan Gejala Penyakit

1. Demam, Penyakit ini didahului oleh demam tinggi yang mendadak, terus-menerus berlangsung 2-7 hari. Panas dapat turun pada hari ke-3 yang kemudian naik lagi, dan pada hari ke-6 atau ke-7 panas mendadak turun.

2. Renjatan (syok), tanda-tanda :

• Kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari tangan dan kaki.
• Penderita enjadi gelisah.
• Nadi cepat, lemah, kecil sampai tidak teraba.
• Tekanan nadi menurun.

3. Tanda-tanda perdarahan, Perdarahan ini terjadi di semua organ. Bentuk pendarahan dapat berupamtanda bercak bintik merah pada kulit, terjadi muntah darah dan berak darah, perdarahan konjungtiva, perdarahan gusi.

Tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut :

1. Tempat Penampungan Air (TPA) untuk keperluan sehari-hari, seperti drum, tangki reservoir, tempayan, bak mandi/wc dan ember.
2. Tempat penampungan air bukan untuk keperluan sehari-hari seperti : tempat minum burung, vas bunga, perangkap semut dan barang-barang bekas (ban, kaleng, botol, plastic dan lain-lain).
3. Tempat penampungan air alamiah seperti lubang pohon, lubang batu, pelepah daun, tempurung kelapa, pelepah pisang dan potongan bambu.

Cara Pencegahan Penyakit DBD                

Cara pencegahan/pemberantasan DBD, yang dapat dilakukan ialah dengan memberantas vektor (nyamuk penularnya),  mencegah vaksin untuk mencegahnya dan obat untuk membasmi virusnya belum tersedia.

Cara yang dianggap paling tepat untuk memberantas vector (nyamuk Aedes aegypti) adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD). Mengingat nyamuk ini telah tersebar luas, baik di rumah-rumah maupun di tempat-tempat umum maka upaya pemberantasan harus didukung oleh peran serta masyarakat.

Pemberantasan Sarang Nyamuk

Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dengan cara 3M Plus yaitu:

1. Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain;
2. Menutup, adalah menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya;
3. Mendaur/ menggunakan kembali atau mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai.

Plus cara lainnya :

• Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
• Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk
• Menggunakan kelambu saat tidur
• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
• Menanam tanaman pengusir nyamuk
• Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
• Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Jadi, bapa mama marilah kita berantas sarang nyamuk dengan 3 M Plus.

Apabila ada anggota keluarga yang mengalami gejala Demam Berdarah segera dibawa ke Fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (Puskesmas, Rumah Sakit, dan Klinik) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Salam Sehat.